Fasilitas Pemajuan Kebudayaan Apresiasi Seni dan Budaya Ruwat Bumi Desa Tegal wangi 2024
Cirebon, bidikkriminalnews.com – Desa Tegalwangi,Sanggar Seni Tari tri tunggal budaya mengadakan kesenian dan budaya dalam seni tari dan wayang uwong dalam rangka memperingati ruwat bumi desa Tegalwangi kecamatan weru kabupaten cirebon yang berlangsung pada tanggal 19 Oktober 2024 di lapangan bola Garuda desa Tegal wangi.
Dalam pelestarian kebudayaan balai seni budaya provinsi telah memfasilitasi dan memberi bantuan Dana untuk kemajuan dan apresiasi seni kebudayaan seni tari agar dapat di lestarikan.
Turut hadir dalam acara Pemdes desa Tegalwangi Kuwu Iskandar,Perwakilan BPK IX provinsi Jabar,Kapolsek,bhabinsa (Yadi.T),bhabinkabtimas,ketua sanggar tri tunggal budaya,ketua panitia penyelenggara,para tokoh seni budaya kabupaten Cirebon,dan elemen masyarakat desa Tegalwangi kecamatan weru kabupaten Cirebon.
Beberapa macam kesenian seni tari yang ditampilkan antara lain,tari topeng,tari rampak ronggeng pesisir,tari topeng kelana,tari ronggeng Bugis,tari rampak gandamana,adat tradisi temoan dan wayang wong sudhamala dan ruwat bumi.
Kuwu Iskandar mengatakan,Tradisi Ruwat Bumi merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman dulu, dipercaya sebagai wujud rasa syukur warga Desa tegalwangi,kecamatan weru kabupaten cirebon.
Tradisi tersebut dilaksanakan setiap setahun sekali, tradisi ruwat bumi desa tegalwangi perlu dan menarik untuk diteliti. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bentuk tradisi ruwat bumi, makna ubarampe dalam tradisi ruwat bumi, dan fungsi tradisi ruwat bumi bagi masyarakat. tujuan penelitian ini adalah.
(1).mendeskripsikan bentuk tradisi ruwat bumi.
(2) mendeskripsikan makna ubarampe dalam tradisi ruwat bumi.
(3) mendeskripsikan fungsi tradisi ruwat bumi bagi masyarakat. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik deskriptif kualitatif dengan pendekatan folklor. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa informasi dari hasil wawancara dengan juru kunci, sesepuh desa, juga masyarakat sekitar serta hasil dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini adalah bentuk, makna dan fungsi tradisi ruwat bumi. Prosesi tradisi ruwat bumi merupakan serangkaian bentuk dan ritual dalam tradisi ruwat bumi. Bentuk tradisi ruwat bumi yaitu istighozah, do’a Bersama, penyembelihan kambing kendit, tayuban atau ronggengan, memandikan kambing kendit, perebutan gunungan hasil bumi, dan selamatan. Ubarampe yang digunakan yaitu kembang setaman, kemenyan, kambing kendit, mata air pancuran 13, tumpeng, dan ayam cemani. Pelaku yang ada dalam tradisi tersebut yaitu ketua adat, sesepuh desa, dan masyarakat Desa Guci dan Pekandangan. Makna ubarampe dalam tradisi ruwat bumi yaitu kembang setaman, kemenyan, kambing kendit, mata air pancuran 13, tumpeng, ayam cemani.
Kembang setaman maknanya cerah dan ceria, kemenyan maknanya menyampaikan kepada leluhur, kambing kendit maknanya hewan yang istimewa, dari warna hitam dan putih yang melingkar diperutnya maknanya nepung artinya menyatukan, mata air pancuran 13 maknanya air yang dipercaya sebagai obat untuk segala penyakit,-“katanya
tumpeng maknanya tumerape lempeng yang artinya kita harus bertindak yang baik dan andhap asor, ayam cemani maknanya bahwa manusia itu banyak dosanya walau sudah dibersihkan beberapa kali manusia tetap membuat dosa. Adapun fungsi tradisi ruwat bumi yaitu fungsi spiritual, fungsi religi, fungsi melestarikan kebudayaan, dan fungsi sosial,-“tutur Kuwu Iskandar
(Gunawan)