Debat Publik Pertama Calon WaliKota Dan Wakil Walikota Cirebon Tema Transformasi Tata Kelola Pemerintahan
Kota Cirebon, bidikkmriminalnews.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Cirebon pada hari Rabu 30 Oktober 2024 menggelar acara debat publik pertama calon walikota dan wakil walikota cirebon dalam tema transformasi tata kelola pemerintahan di aula hotel prima jl.siliwangi kota Cirebon.
Ada tiga pasangan calon yang akan unjuk gigi untuk menarik audiens, yang tentunya masyarakat Kota Cirebon
Saat ini sedang berlangsung debat publik pertama pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Cirebon di Hotel Prima Kota Cirebon,
Dalam debat publik pertama kali ini bertemakan “Transformasi Tata Kelola Pemerintahan yang Baik,”.
Masing-masing paslon Walikota dan Wakil Walikota Cirebon hadir antara lain paslon nomor urut 1 Dani Mardani-Fitria Pamungkaswati, nomor urut 2 Hj Eti Herawati- H Suhendrik dan nomor urut 3 Effendi Edo-Ida Farida Rosmawati.
Dalam sambutannya, Ketua KPU Kota Cirebon Mardeko SP MM mengatakan bahwa debat publik ini merupakan salah satu metode kampanye dalam upaya memberikan gambaran kepada masyarakat tentang visi dan misi.
Agar masyarakat Kota Cirebon bisa menilai paslon yang akan dipilih pada 27 November 2024 mendatang, maka diadakan debat publik ini,” pungkasnya
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada panelis yang sudah menyusun pertanyaan yang akan diajukan kepada masing-masing paslon.
Kami juga ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Cirebon, Bawaslu Kota Cirebon, Forkopimda, Desk Pilkada, partai politik dan lainnya,” imbuhnya.
Merdeko juga mengimbau kepada para pendukung paslon yang hadir dalam arena debat untuk tertib dan menjaga keamanan.
Perlu diketahui, pada sesi ini, masing-masing paslon memang tampil memaparkan gambaran besar tentang apa yang akan dilakukan jika nanti terpilih pada pilkada 27 November 2024 mendatang.
Setelah sesi pemaparan visi dan misi, debat berlanjut ke sesi tanya jawab. Pada sesi ini, para calon menjawab pertanyaan dari panelis terkait tema debat. Seperti tata kelola pemerintahan yang baik, pelayanan publik, dan lainnya.
Debat terbuka Pilkada Kota Cirebon digelar sebanyak tiga kali. Pertama, pada 30 Oktober 2024. Jadwal kedua pada 10 November 2024, dan jadwal ketiga pada 20 November 2024.
Untuk debat publik pertama, temanya tentang tranformasi tata kelola Pemerintahan yang Baik.
Sedangkan debat kedua mengangkat tema ”
Peningkatan Kualitas SDM Inovasi dan Toleran “serta debat ketiga tentang”
Strategi Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat dan Berkelanjutan”.
Sebagai pasangan nomor urut 1, Dani-Fitria diberikan kesempatan untuk menjawab paling pertama.
Menurut Dani Mardani, hadirnya pelayanan digitalisasi adalah sebuah keniscayaan karena untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat.
“Dari sejak ada pelayanan publik online di awal 2014, baru saat ini Kota Cirebon mulai bisa menerapkan secara maksimal. Terimakasih Pak Pj Wali Kota Cirebon,-” ujar Dani.
Pj Wali Kota Cirebon, H Agus Mulyadi sendiri mulai menggantikan pasangan Azis-Eti yang menjadi wali kota Cirebon periode 2018-2023, pada Desember 2023. Sebelum Agus Mulyadi menjadi Pj Wali Kota, calon wali kota Cirebon nomor urut 2 Hj Eti Herawati menjadi wali kota mendampingi Nashrudin Azis, kemudian sempat menjadi wali kota meski hanya sebentar.
Menjawab soal digitalisasi ini, Calon Wali Kota Cirebon nomor urut 2, Eti Herawati, mengatakan , pelayanan publik secara online memang sudah lama ada. Menurutnya, ada begitu banyak platform digital di Kota Cirebon, namun kemudian Presiden Jokowi saat itu meminta tidak daerah untuk memberlakukan satu data untuk pelayanan digitalisasi.
“Saat itu begitu banyak link-link. Kemudian Presiden Jokowi mulai meminta tiap daerah untuk memberlakukan satu data. Dan itu terwujud saat ini di Kota Cirebon, saya apresiasi kepada ASN di Pemkot Cirebon,-” katanya.
Calon Wali Kota Cirebon nomor urut 3, Effendi Edo mengatakan, pihaknya sependapat bahwa pelayanan publik secara online di Kota Cirebon mulai terlihat saat ini.
“Saya sependapat dan terima kasih kepada Pak Pj Wali Kota Cirebon, digitalisasi ini untuk mempercepat layanan tapi juga harus didukung faktor lain yaitu SDM yang harus disiapkan dulu, kemudian pelayanan harus satu pintu, harus ada mall pelayanan, ini bisa memangkas waktu pelayanan yang lama,-” ujarnya.
(Gunawan)