Debat Publik Kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur 4 Paslon Memaparkan Visi Dan Misi Pada Masyarakat Jawa Barat

Cirebon, bidikkriminalnews.com KPU Jabar Mengadakan debat publik kedua acara tersebut di siarkan secara langsung yang di adakan di hotel patra, Jl. Tuparev No.11, Kedawung, Kec. Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Sabtu 16 November 2024. Berjalan secara damai dan kondusif.

 

Kali ini dalam debat publik kedua calon gubernur dan wakil gubernur mengambil

 

Tema,Budaya Inovatif untuk Jawa Barat yang Gemah Ripah Repeh Rapih.

 

Gemah Ripah Repeh Rapih’ yang membahas 6 sub tema dengan pertanyaan yang disusun oleh 7 panelis.

Adapun sub tema yang diangkat yakni :

* Industri Budaya

* Pariwisata

* Peningkatan PAD berbasis sumber daya alam

* Mitigasi Bencana

* Kualitas Lingkungan Hidup

* Toleransi Beragama

 

Keempat calon gubernur dan wakil gubernur yang maju sebagai paslon Pilgub Jabar 2024 akan menyampaikan visi, misi, dan program unggulan mereka jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jabar. Ini merupakan momen yang tepat bagi para pemilih untuk mengenal lebih jauh para calon.

 

Adapun Cirebon dipilih menjadi lokasi debat kedua Pilkada Jabar 2024 untuk menunjukkan jika Jawa Barat bukan hanya Bandung.

 

Kita ingin menegaskan bahwa Jawa Barat bukan hanya Bandung. Jawa Barat itu terdiri dari 27 Kabupaten dan Kota, ada masyarakat Pantura, ada masyarakat Priangan, dan masyarakat Pamulayangan. Jadi pertama di Bandung, kedua di Cirebon, ketiga di Bogor,” tutur Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) KPU Jabar Hedi Ardia, beberapa waktu lalu.

Keempat pasangan cagub-cawagub Jabar yang akan mengikuti debat publik kedua sesuai dengan nomor urut :

1.Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwi Natarina

2.Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja

3.Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie

4.Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan

 

Debat ini menjadi sarana bagi para kandidat untuk memperjelas gagasan serta strategi mereka dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi provinsi terbesar di Indonesia ini. Juga sebagai media edukasi bagi para pemilih.

 

Di segmen pertama empat paslon cagub-cawagub Jabar 2024 menyampaikan visi-misinya saat membuka debat. Berikut ini rekap ringkasan visi misi keempat pasang calon di debat kedua Pilgub Jabar 2024

 

“Dalam debat kandidat kedua Pilgub Jawa Barat 2024, pasangan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina memaparkan visi dan misi untuk mewujudkan Jawa Barat yang inovatif dan aman. Acep mengawali pemaparan dengan menyayangkan adanya ancaman bom di Universitas Katolik Parahyangan yang menurutnya mengganggu stabilitas keamanan daerah.

 

Pasangan ini memperkenalkan visi Jabar Bahagia yang di bidang kebudayaan berfokus pada penguatan karakter masyarakat Jawa Barat. Acep menyebutkan bahwa visi ini bertujuan membangun masyarakat yang berbudaya, berkarakter, dan mampu berkontribusi positif pada negara. Melalui konsep ini, mereka berharap dapat menciptakan Jawa Barat yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, sebuah negeri yang baik dan damai.

 

Mereka juga akan menjalankan kaidah al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah, yang berarti mempertahankan budaya baik dari masa lalu sekaligus terbuka pada hal-hal baru yang lebih baik. Dalam bidang lingkungan, pasangan Acep-Gita mencanangkan program Jabar Go Green, yang mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan.

 

Dengan visi ini, mereka ingin menciptakan Jawa Barat yang harmonis, sejahtera, dan ramah lingkungan, dari desa hingga kota.

 

“pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja memaparkan visi mereka untuk mewujudkan Jawa Barat yang lebih adil, makmur, dan lestari melalui konsep “Jabar untuk Semua.” Konsep ini menekankan pembangunan yang berpijak pada kekuatan setiap kabupaten dan kota di Jawa Barat, dengan tujuan menjadikan keberagaman budaya dan potensi daerah sebagai keunggulan komparatif yang mendukung daya saing provinsi.

 

Pasangan ini percaya bahwa konektivitas antarkabupaten dan kota perlu ditingkatkan agar setiap daerah dapat saling mendukung dan memanfaatkan potensi masing-masing secara optimal. Dengan mengedepankan keadilan, keberagaman, dan prinsip keseimbangan dalam pembangunan, Jeje-Ronal berharap dapat mewujudkan Jawa Barat yang ‘Gemah Ripah Repeh Rapih’ – sebuah provinsi yang makmur, damai, dan berbudaya sesuai dengan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Bung Karno.

 

“Calon Gubernur Jawa Barat, Ahmad Syaikhu, menyoroti tingginya angka perceraian di Jawa Barat dalam debat kedua Pilgub Jabar 2024. Ia mengungkapkan visinya untuk menjadikan Jawa Barat sebagai daerah yang “gemah ripah repeh rapih,” yaitu lingkungan yang damai, makmur, dan tertata dengan baik. Prinsip ‘repeh’ (rukun) menjadi kunci dalam membangun harmoni sosial di masyarakat.

 

Syaikhu mengkritisi pandangan yang ia anggap tidak bijaksana terkait isu perceraian, khususnya sikap yang mendukung perceraian demi mencari pasangan baru. Menurutnya, perceraian adalah masalah serius yang berdampak pada anak-anak, meninggalkan trauma yang berkepanjangan. Untuk mengatasi isu ini, Syaikhu mengusulkan pendekatan yang seimbang melalui ilmu, agama, dan budaya, yang ia yakini sebagai penopang penting bagi kehidupan masyarakat agar tidak terlantar, tersesat, atau bersikap kasar.

 

Sebagai putra daerah Cirebon, Syaikhu juga menyampaikan aspirasi agar masyarakat Cirebon mendapat kesempatan untuk memimpin Jawa Barat, dengan harapan dapat menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera.

 

“calon gubernur Dedi Mulyadi memaparkan visi dan misinya dengan mengedepankan konsep “sosiologi kebudayaan Sunda” sebagai dasar pembangunan yang sejalan dengan identitas masyarakat Jawa Barat. Menurut Dedi, masyarakat Jawa Barat memiliki kekayaan budaya yang tercermin dalam pepatah Sunda seperti ciri sabumi cara sadesa, jawadah tutung biritna, sacarana sacarana, lain tepak sejen igel, yang menekankan keunikan dan kearifan lokal di setiap wilayah. Konsep ini, lanjut Dedi, menekankan persenyawaan masyarakat dengan elemen alam seperti tanah, air, matahari, dan udara, yang melahirkan empat aspek budaya: bahasa, makanan, pakaian, dan seni.

 

Dedi juga menjelaskan empat keragaman budaya utama di Jawa Barat, yaitu budaya Kulon, Priangan, Cirebonan, dan Betawi. Menurutnya, kerangka budaya ini mendukung terbentuknya ekosistem ekonomi berbasis wilayah-ekonomi pegunungan, pedataran, kelautan, serta perkotaan dan perindustrian. Ia berkomitmen untuk mengembangkan setiap ekosistem ini dengan mempertimbangkan potensi dan karakteristik uniknya, serta melalui evaluasi dan optimalisasi tata ruang yang berkelanjutan. Dedi juga ingin agar pembangunan di Jawa Barat dilakukan dengan prinsip konservasi dan perlindungan sumber daya alam.

 

Lebih lanjut, Dedi menekankan pentingnya pembangunan yang menghormati identitas budaya dan kebebasan beragama di Jawa Barat. Ia ingin mewujudkan pembangunan yang tidak hanya mengedepankan kemajuan ekonomi, tetapi juga menjaga nilai-nilai tradisional serta melestarikan keberagaman agama dan budaya.

 

Pasangan Acep-Gita diusung oleh PKB, pasangan Jeje-Ronal diusung PDIP, pasangan Syaikhu-Ilham diusung Partai NasDem, PKS, dan PPP, sementara pasangan Dedi-Erwan diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI.

 

Debat ini menjadi sarana bagi para kandidat untuk memperjelas gagasan serta strategi mereka dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi provinsi terbesar di Indonesia ini. Juga sebagai media edukasi bagi para pemilih.

 

Masing-masing paslon diperbolehkan membawa 50 orang untuk masuk ke area debat publik. Hadirin dalam jumlah terbatas yang bukan merupakan undangan atau rombongan, boleh menyaksikan proses debat kedua Pilgub Jabar 2024 di luar area debat melalui layar besar yang disediakan.

 

Bagi kamu warga Jabar, jangan lewatkan debat publik Pilkada Jabar 2024 ini, karena ini adalah waktu yang tepat untuk menilai seperti apa cagub-cawagub Jabar yang akan kita pilih pada 27 November 2024.

 

 

 

(Red / Gunawan)

Loading