Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Kota Yogyakarta 2024 Angkat Tema “Organikkan Jogja”

Yogyakarta, bidikkriminalnews.com // Isu lingkungan adalah isu yang sangat mengemuka. Tematiknya juga sangat jelas bagaimana menjaga iklim yang salah satunya berkaitan dengan pengelolaan persampahan yang sekarang ini masih menjadi isu utama.

 

Demikian dikatakan oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya saat memberi sambutan dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada hari Selasa (25/6/2024) di Embung Langensari.

 

Aman mengatakan, kalau ada tema yang bersifat nasional, maka ada tema yang bersifat lokal untuk Yogyakarta, yakni “Organikkan Jogja”.

“Hari ini kita sudah mendeklarasikan semangat Organikkan Jogja. Ini adalah bagian tekad bersama, karena kita sangat memahami pengelolaan persampahan di Kota Yogyakarta adalah sesuatu yang penting, sesuatu yang strategis dan sesuatu yang harus ditangani.”

 

Secara nasional, Hari Lingkungan Hidup tahun ini mengusung tema Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan. Tema ini sebagai pengingat bahwa permasalahan iklim dan lingkungan harus segera diselesaikan.

 

Aksi deklarasi ini dilakukan supaya seluruh penduduk Kota Yogyakarta dapat lebih peduli terhadap sampah.

 

“Sebagai ilustrasi, di akhir tahun 2022 sampah di Kota Yogyakarta yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan jumlahnya kurang lebih 300 ton sehari. Dengan potensi kerentanan teknis dari TPA Piyungan, maka Pemkot Yogyakarta bersama seluruh pemangku kepentingan lingkungan khususnya persampahan mendeklarasikan gerakan Zero Sampah Anornagik.”

 

“Pada bulan Januari 2023 dengan basis utama kewilayahan, dengan kekuatan bank sampah Kota Yogyakarta, kita melakukan gerakan Zero Sampah Anorganik, di mana saat awal gerakan ini dideklarasikan banyak yang pesimis/kurang mempercayai sebuah gerakan masyarakat. Tapi dalam tempo 6 bulan, sampah Kota Yogyakarta yang dibuang di TPA Piyungan tinggal 200 ton sehari.”

 

“Jadi, ini prestasi dari semuanya, rasa hormat, rasa apresiasi yang tinggi kepada seluruh pemangku kepentingan masyarakat, termasuk dalam hal ini adalah bank sampah yang jumlahnya ada 678 di Kota Yogyakarta,” bebernya.

 

“Bapak Ibu sebagai penggiat bank sampah turut memberikan kontribusi yang tinggi menurunkan 30% dari potensi timbulan dan melakukan gerakan zero sampah anorganik, melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah.”

 

Hari Lingkungan Hidup digelar dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat. Dengan begitu, diharapkan permasalahan sampah yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi problematika di Kota Yogyakarta dapat ditekan.

 

Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini dilaksanakan grebek sampah anorganik dengan membuat 500 eco brick. Juga membuat 1.500 liter eco enzyme. Kemudian diluncurkan menu atau fitur Bank Sampah pada aplikasi Jogja Smart Service yang berisi informasi serta layanan perihal bank sampah yang tersebar di seluruh Kota Yogyakarta.

 

Selain itu, ada pameran unggulan dari 14 kemantren se-Kota Yogyakarta. Diberikan pula 10 penghargaan sekolah Adiwiyata yang terdiri dari 8 SD dan 2 SMP. Juga ditampilkan fashion show pakaian dari bahan daur ulang.

 

 

 

Penulis : Prasetyo Bekti Darmawan
Editor : Moh Muchtar 

Loading